Manusia Biasa


Apa makna Manusia biasa bagi mu?

Orang yang biasa biasa aja kah? Atau bagaimana?

Aku menyadari kalau sosial media ini menjadi jurang antara perasaan bahagia dan sepi merana.

Ya dong. Coba deh ada yang ngeshare tentang kebahagiaannya, ada pula sumpah serapahnya. Itu bukan urusan kita, tapi saat kita baca atau tonton apa yang mereka bagikan itu baru urusan kita.

Gak semua apa yang kita baca dan lihat itu bener bener kita butuhkan dan inginkan. Ah bicara apa aku ini. Entah mungkin sudah terpuaskan dari buku yang ku baca.

Terkadang aku tak terlalu banyak mengkonsumsi informasi yang ku sendiri tak suka dan tak percaya siapa yang membuat itu.

Seperti aku akan sangat menikmati ketika ada postingan terbaru dari Leo Babauta di Blog ZenHabits.net-nya. Seolah olah ada trigger untuk kembali merasa damai, yakni dengan bernafas.

Selain itu jarang aku baca di internet. Karena lebih suka baca buku. Hehehe.

Ada Cinema yang Terpotong

Aku pikir begitu, ada cinema atau bagian cerita yang terkadang kita potong saat membagikannya ke dunia internet. Nih ya, dunia internet abadi. Kadang apa yang udah masuk ke sana. Sulit untuk hilang.
Dan alangkah baiknya kita menerima apa adanya hidup ini. Menjalani hidup ini. 

Kalau yang difoto itu emang gak catchy di mata yaudah biarin aja, terus kenapa? Ngerasa strata sosial bakal turun gitu?

Aku mengamini pendapat dosenku. Giliran tempatnya bagus aja baru dishare, kalau gak bagus malah nggak. Aku pikir demikian kita ingin membentuk citra baik di teman teman sosial media kita.

Awalanya aku pun demikian, tapi itu hanya topeng yang akan memberatkan saat orang lain memandang kita tak sesuai dengan kehidupan keseharian kita. Waduh!

Setelah aku menyelesaikan buku Mark Manson yang judulnya The Subtle Art of Not Giving a F*ck versi Bahasa indonesianya. Banyak perubahan kecil yang ku lakukan dan jalani sehari hari.

Sungguh indah dan nyaman hidup ini bila kita menerima apa adanya. Namun, jangan tertutup dan terfokus pada satu opini aja, ada baiknya kita pun banyak mendengar.

Aku hanya ingin menjalani selayaknya manusia biasa, tak haus akan LOVE, tak puas diri saat DIPUJI di kolom komentar, dan tak merasa RENDAH DIRI saat dihujat.

Mudah mudahan kita tetap bisa mensyukuri hidup ini, apa pun keadaannya.[]

Komentar