Pemahaman Tidak Bisa Didapat Semalaman


Baiklah, akhirnya aku menuliskan ini juga. Bukan apa apa terkadang aku menunda menulis itu karena ada alasan tertentu. Dialog diri yang menurut ku tak akan ada ujungnya. Wkwk.

Ada dua pemahaman atau insight yang bener bener mengubah mental. Alias ngerasa excited. Biasanya kalau udah begitu ada hal yang memang aku butuhkan.

Entahlah aku hanya mensyukuri hadirnya perasaan terilhami akan proses menjemput insight dan inspirasi. 

Asli gak mudah banget munculin itu. Kadang aku aja nih gak berhenti mikir. Iya mikir. Menalar sesuatu yang menarik perhatian ku.

Menyadari Proses

Gak biasanya nih di masjid menjeda diri, terus mengamati tangan secara detail. Beneran cuman diliatin ajah. Tapi beneran liatnya itu detail, segala yang terbentuk di tangan aku melihatnya. 

Terus kok malah tiba tiba muncul ini “masyaaAllah. Allah menciptakan manusia begitu detail. Sungguh Sang Creator terbaik.” 

Aku menyadari kalau pun aku ini berpotensi di jalur kreasi atau mencipta sesuatu, dari mana aku tau? Ya dari berbagai tes psikologi dan kepribadian yang ku lakukan.

Lanjut nih. “semuanya butuh proses. Gak bisa menghasilkan yang detail dan keren itu sehari semalam. Gak bisa. Allah aja menciptakan manusia dalam rentan waktu yang lama” begitu suara dari dalam.

Ya, aku mensyukuri aja gitu. Dari tangan ini bisa melahirkan sejuta manfaat. Aku merenungi. Dari tangan sederhana ini aku bisa menulis karya yang bisa menghidupi diri sendiri dan menginspirasi orang orang terdekatku. masyaaAllah.

Aku gak akan membahas kandungan ayat suci ya. Itu bukan ranahku. Tapi inspirasi yang hadir ketika aku menatap keelokan dan kedetilan tangan ku ini. Aku diberikan oleh-Nya inspirasi demikian. Aku diingatkan untuk menciptakan karya terbaik gak bisa instan alias ada proses.

Tadinya aku menulis ini selepas shalat jum’at. Tapi aku tunda. Dengan alasan, yahhh, masih terlalu pendek. Padahal mah tulis aja ya? Ntar kalau lupa gimana? Haha.

Belajar itu gak ada akhirnya!

Oke, tapi ada baiknya saat aku menunda menulis inspirasi yang ku dapat saat di masjid. Aku scroll timeline facebook lihatlah aku video yang sudah dipotong yang diposting oleh kang Rendy (CEO KeKe Busana).

Intinya video itu kan promosi SBDKK. Karena aku udah member, langsunglah aku buka member area. Cuman ngecek aja, ada apa gak. wkwk.

Jadi gini. Di dalam video itu Mas Surya Kresnanda yang ku kenal dia praktisi NLP yang cukup mumpuni. Berekan dengan Mas Teddi, Mas Andra Hanindyo, Kang Aji. Dan kemungkinan kecil dia tak mengenali ku. Wkwk.

Sekarang aku paham akan makna hadist Rasulullah SAW “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat” maksudnya kan teruslah belajar dari lahir hingga wafat.

Itu biasa bro! jadi mas Surya Kresnanda ini memberikan definisi belajar menurut pakar Psikolog Pendidikan, lupa dari siapa. Tapi ada-lah di video itu. Cuman isinya kurang lebih begini “belajar itu adanya perubahan mental dan perilaku dari pengalaman”. WOW!

Itulah kenapa mas Surya menyukai hadist Rasulullah “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”. Adalah keliru ketika kita menganggap diri belajar dan tidak belajar. Padahal kita ini adalah terus belajar. Ya bisa disebut pembelajar.

See! dia pake contoh anak kecil (maaf) yang menonton video porno. Dia tanya anak ketika menonton video porno itu sedang belajar gak? Penonton ada yang jawab gak, ada juga yang jawab iya. Wuidih!

Akhirnya Mas Surya menyampaikan “karena ada perubahan mental, berarti anak itu belajar”. Nah!
Jadi lebih banyak mengeksplor kata "BELAJAR". 

Akhirnya aku barusan dapet insight begitu. Thanks Mas Surya, pemahamanmu akan dunia pembelajaran sungguh tak diragukan lagi.

Mengikuti Suara Hati

Aku baru saja membaca lagi buku yang sebelumnya aku baca 5 tahun yang lalu. Aku mengatakan kepada kakakku “bro ini mah buku gakjelas amat ya isinya. Gak ngerti isinya.” Dan akhirnya sekarang malah berkata “asli ini bro. Ini setiap kata inspirasi dan setiap kalimat memberikan perspektif baru.”

Mungkin mesti gitu, ketika itu kakakku membereskan kamar untuk memfoto buku satu persatu, tapi tak sengaja aku melihat buku ini. 



Yaudah aku coba baca aja ya. Eh malah keasikan. Sekarang malah ngerasa terinspirasi, tanggung rasanya kalau gak dilanjutin, apa lagi ada hal yang bener bener menyinggung diriku. Ahhh malu!

Kesimpulannya, jangan berhenti untuk menjemput insight dan inspirasi. 

Karena dua hal itu sungguh tak ternilai. Seriusan. Pemahaman itu beneran gak bisa didapet semaleman. 

Inget kan? Kalau pemahaman sudah benar, tindakan pun jadi maksimal, dan hasil tak perlu diragukan lagi. Kalau belum baca, baca postingan ku yang ini.[]


Parungpanjang,
Dwi Andika Pratama
Suka Excited kalau dapet insight dan inspirasi.

Komentar