Oke, Ramadan kali ini cukup menantang karena aku ikut lebih dari satu
lomba. Ya, mungkin karena aku udah mencapai
kesadaran kalau ikut lomba itu gak sekedar ngincer hadiahnya dan dari
keahlian, minat ku (sesuai diriku).
Maksudnya gak mesti satu minat aja untuk ikut lomba, walau minat itu
bener bener memboosting ide dan kecepatan menulis. Wkwk.
Seperti setahun yang lalu aku ikut lomba Acer x YouthManual Blog
Competition. Sampe excited banget. Udah temanya aku banget juga hadiahnya
nampol ke hati. Nyesss. Laptop acer broooo, sist. Haha.
Karena aku udah komitmen untuk menjadikan blogger sebagai profesi alias aku menjemput ilmu dan rezeki
(duitttt). Wkwk. Maka suka duka aku mesti jalanin, karena itu udah satu paket.
Entah kenapa bulan ini ikut 4 lomba ngerasa seneng aja, walau nguras energi
juga. Dulu, kalau udah ikut satu. Yaudah, tungguin aja. Sekarang mah gak. Kalau
bisa ikut, ya ikut. Gimana caranya ikut, walau belum tentu minat aku.
Alhamdulillah satu udah dapet hasil, juara 3. Walaupun juara 1-3
hadiahnya sama semua haha. Tapi tetep bersyukur. Mayan dapet paket buku.
Justru itulah tantangannya, aku harus bisa mengemas tulisan dari minat
tertentu dengan sudut pandang aku.
Yakni Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Psikologi. Jangan heran aku
banyak mengutip buku Self-Improvement dan sejenisnya. Karena aku udah baca buku
dari 2013. Ya, jadi ada aja yang nyangkut. Haha.
Aku menyempatkan kembali untuk membuka buku You Are A Leader karya Arvan Pradiasnyah. Intinya Leadership itu
ada di dalam diri kita sendiri, bukan orang lain. Karena kita ini udah dilahirkan
sebagai pemimpin. Dannnn, salah satu sikap bad leader adalah menyalahkan.
Menyalahkan adalah sikap anak kecil. Kalau kita udah berumur lewat
belasan tahun masih suka menyalahkan, berarti mental kita masih anak kecil.
Arvan bilang, kedewasaan itu ukurannya Psikologis kita. Kalau umur, biologis
kita.
Tiba tiba aku mendapatkan kesadaran. “ya,
gak apapa, mungkin aku juga yang salah, bukan salah siapa siapa. Mungkin aku
yang belom bisa menjadi pribadi menghibur dan menyenangkan”.
Dan aku bersyukur, diberikan pilihan yang sesuai keinginan ku. Wkwk. Yaudah,
ini mah diniatin ajah dulu.
Ada tuh orang yang bilang “gue bersyukur, gue dijauhkan lu. Mungkin ini
adalah tanda Allah sayang sama gue. Itu tandanya lu bukan yang terbaik buat gue”.
Terus aku inget postingan Mas Pras “… jangan-jangan kamu yang tidak baik untuknya.”. Lha
bener juga, di kalimat itu ada kerendahan hati. Haha.
Di banding kalimat pertama yang mengandung merasa paling baik dan merasa
baik dari perbandingan orang lain. Iya gak?
Nah, Self Leadership itu
kalau ada apapa langsung cari ke dalam bukan cari kambing hitam. Sungguh kesadaran
dengan pengetahuan itu berbeda. Ini udah tahap kepada kesadaran. Makanya akan
jauh lebih mudah bertindak.
Seperti halnya aku menyadari untuk
mengikuti lomba apa pun tema atau jenis lombanya. Karena aku udah professional. Mesti bisa mengikuti apa yang diinginkan
juri. Haha. Yang penting bisa menghidupi diri juga sih.
Parungpanjang,
Dwi Andika Pratama
Gak pake dulu deh ya, lagi kekenyangan. Wkwk.
Komentar
Posting Komentar