Susah move on bukan berarti mesti ngumbar kemesraan yang pernah dialami
kan? Buat apa? Harapannya apa? Nyesek yang ada? Haduh!
Waktu masih zaman BBM, suka ada tuh ngeluh, ngumbar belum move on-nya,
duh malesin. Kalau gak bisa move on atau belum move on, minimal tak perlu
mengumbar kesedihan atau ketidakberdayaan diri.
Terlepas setelah baca ini mau berkomentar apa tentang Kadika, ya
terserah, mungkin kita beda nilai, beda value, sah sah aja.
Menurut pemahaman ku sendiri ya, kalau emang belum bisa move on, yaudah
diem aja, kalau emang dengan mengumbar perasaan bisa reda sih, woke aja.
Tau gak ketika kamu terlalu sering mengumbar belum bisa move on-nya
kamu, itu sama aja mengundang hal hal yang kamu gak suka (kesedihan dan
kesepian), kan kamu sendiri inginnya bahagia, eh, malah menikmati.
Mengambil pembelajarannya jauh lebih baik. “lah Kadika enak tinggal
ngomong doang”. Karena Kadika berpikir objektif jadi tau apa yang sebaiknya
dilakukan.
Kadika juga kadang suka minta nasihat yang Kadika sendiri tau. Karena akan
beda rasanya kalau orang lain yang nyampein.
Kalau kamu bilang “ah Kadika mah gak bisa rasain apa yang aku rasain” ya
buat apa, wong kamu sendiri juga gak mau dibantu. Kalau mau dibantu, ya move
one lah!
Alamiah manusia, ya menolak rasa gak nyaman, lama lama juga ilang kok
rasanya. Sebenernya kita ini egois lho. Yang kita inget adalah momen dimana
yang paling membahagiakan untuk diri kita sendiri. Yang kita butuhkan rasa di
balik momen itu. Sesekali inget boleh, tapi jangan bablas!
Satu hal ya bagi kamu yang belum move on, lelaki yang suka sama kamu malah
akhirnya ngejauh dan males. Kalau udah ditinggal atau diputusin, yaudah sih.
Wkwk. Tulisan ini gak nyinggung siapa pun, cuman membahas orang yang
belum bisa move on. Karena Kadika sendiri pernah ngalamin juga dan dapet
kesadaran buat apa lama lama menyimpan masa lalu yang bisa jadi masa depan jauh
lebih indah. Anjayyy!
Aku pun manusia biasa, tak suka dengan sikap ini, ya karena udah
ngerugiin diri sendiri juga orang lain. Karena ketika belum move on itu ada
pelepasan energi negatif. Wah!
Gak percaya? Baca buku Quantum Ikhlas yang membahas kalau pikiran itu
memiliki pancaran atas apa yang kita pikirkan!
See You The Next Post!
Komentar
Posting Komentar