Gue kembali dengan Eksistensi

Setelah gue biarkan available, akhirnya gue akuisisi kembali, ya kadikatalk.com. Ada beberapa hal kenapa gue gak perpanjang domain kadikatalk.com.

Pertama, mahal. Tiba tiba provider kadikatalk.com ini melonjak, biasanya cuman 140rb udah bisa perpanjang, lah ini ngapa jadi 187rb. Melonjaknya karena harga domain naik. Wah parah.

Kedua, belum butuh. Gue belum ada kepikiran buat apa kadikatalk.com, toh gue beli karena promo. Hanya 15rb cuyyyy. Wuidih. Tapi lumayan kan?

unsplash.com

Bebas Lepas
Gue awali belajar menulis itu ketika tahun 2014, gue lepas, bebas mau nulis apa aja. Semenjak gue beli dwiandikapratama.com, gue merasa gerak gerik gue terbatas. 

Karena gue berpikir blog dengan domain itu untuk profesional. Minimal, kalau profesional kontennya mesti bagus, tapi nyatanya gue salah.

Terlalu berpikir bagaimana menciptakan konten dengan sempurna, akhirnya gue berakhir tanpa memulai. Gue memiliki keyakinan kalau kuantitas bisa meningkatkan kualitas. 

Karena dari banyaknya tulisan yang tertuang dalam blog, dari situ ada aja tulisan yang keren banget. Iya gak?

Sempet bingung gue mau ngapain di kadikatalk.com, tapi gue coba tanya kaka gue, dan dia ngasih jawaban.

[14:30, 12/16/2018] Mas Dede: Perjalanan u jaa sebagai blogger
[14:30, 12/16/2018] Mas Dede: Bangun KadikaDigital,
[14:31, 12/16/2018] Mas Dede: Rekrut tim content writer
[14:31, 12/16/2018] Mas Dede: Kuliah sambil bekerja
[14:31, 12/16/2018] Mas Dede: Kegiatan sehari-hari

Lah iya juga, walaupun pengalaman gue belom banyak, gak ada salahnya dong untuk berbagi apa yang pernah gue lalui.

Bismillah, gue niatkan ini blog untuk berbagi, gue inginnya bisa setiap hari sharing, alias one day one post. Satu hari, satu postingan. Kan mantul(baca: mantap betul) tuh.


Ada Alasan Lain
Selain gue jadikan untuk sharing gue sehari-hari, makanya gue namain Kadika Daily Life. Yaitu menulis sama halnya hasrat gue berbicara. Yang tau siapa gue, pasti tau. Ya, gue suka sharing kepada orang terdekat gue.

Kalau ada orang yang di bawah gue umurnya, atau adik kelas gue. Ya, gue sharing. Gue suka banget. Dari sharing itu harapannya gue bisa memberikan dampak.


Bukan Soal Duit
Mungkin blog ini gak beraturan, gak jelas, gak konsisten, atau apapun sebutan lu buat blog gue. Tapi gue ingin menulis dengan bebas, mau pake gaya Bahasa seperti apa kek, terserah gue.

Mau Aku-Kamu, Gue-Lu, Saya-Anda. Terkadang ini yang bikin ide mandek, terlalu baku. Padahal menulis berkaitan dengan otak kanan.

Gue pernah baca kalau untuk selalu kreatif kembangkan ide menulis setiap hari, mau ditulis sepanjang bercerita atau sekedar judul pun gak apa-apa.

Kalau bicara duit, gue kerja di kadika digital consultant, sebagai digital consultant. Bisa dibilang blog ini tempat gue berbagi keseharian gue. Dan gue gak mikirin gimana jadinya kalau konten gue ginilah, gitulah.


Kadika Talk is a Brand
Gue diingatkan kalau kadikatalk adalah sebuah brand. Yaitu gue sendiri. Nah, daripada gue sulit mendeskripsikan siapa gue, ya lebih baik gue minta buka aja kadikatalk.com haha.


Dan Bicara Soal Hasrat
Salah satu hasrat gue adalah jadi penulis, bisa menerbitkan banyak buku, buku gue terkenal, gue diundang dimana-mana. Terkadang untuk bermimpi seperti ini aja kita gak berani, bayangin semua ini gratis!!!

Gue kepengen terkenal dari buku karya gue. Buku gue dikutip di setiap status, gue ingin menciptakan pergeseran pola piker buat anak muda. Tapi semua itu tercapai kalau gue melakukan hal terkecil, yakni menulis setiap hari.

Gue masih belum konsisten untuk menulis setiap hari. Masih terlalu banyak mikir, waduh. Haha. Idealnya gue menulis setiap hari, mengembangkan ide, mengelola waktu dan energi.

Terus terang sebenernya ada dua projek buku yang belum gue selesaikan. Dengan alasan klasik, udah gak ada feelnya. Padahal penulis besar berawal dari mengendalikan rasa malasnya, dan gue berupaya untuk itu melalui blog ini.

Kalau pahitnya blog ini gak ada faedahnya, biarlah. Mudah-mudahan niat gue tetap bernilai kebaikan.

Akhirulkalam, waassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Dwi Andika Pratama

Komentar